KAITAN PERADABAN SUNGAI INDUS DAN GANGGA TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA MASA AKSARA.

KAITAN PERADABAN SUNGAI INDUS DAN GANGGA TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA MASA AKSARA.

     A.peradaban lembah Indus.
Pada tahun 3000 SM – 1000 SM terbentuklah sebuah peradaban yang berupa dua buah kota kuno (Mohenjo Daro dan Harappa). Peradaban ini dulunya termasuk dalam wilayah India namun sekarang masuk ke wilayah Pakistan. Peradaban ini dibangun dengan dukungan masyarakat Dravida yang memiliki ciri fisik berhidung pesek, rambut keriting dan bewarna hitam.

Seorang arkeolog dari Inggris yang bernama (Sir John Marshal) yang dibantu oleh Banerji (seorang India) meneliti kota tua tersebut dan menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Kota Mohenjo Daro dan Harappa dibangun dengan perencanaan yang matang dan modern dimasanya,
2. Rumah dibangun dengan bahan batu bata dan jalan dibuat dengan lebar,
3. Pembangunan saluran air dibuat sesuai perencanaan kota,
4. Terdapat bangunan yang digunakan sebagai tempat berkumpulnya rakyat,
5. Ditemukan bekas pemandian,
6. Ditemukan barang-barang seperti perhiasan kalung emas, perak dengan hiasan permata serta sejata yang terbuat dari batu dan tembaga,

Peninggalan-peninggalan tersebut dibuat atau dibangun pada masa pra aksara. Selain itu ditemukan pula sebuah tulisan dalam bentuk gambar, tapi belum berupa aksara yang kita namakan sebagai piktograf dan masyarakat setempat telah mengenal pertanian dengan hasil utamanya yakni kapas dan gandum. Ditemukan pula jejak-jeka peninggalan dimana masyarakat pada saat itu memiliki hubungan perdangan dengan orang-orang Sumeria di Lembah Eufrat dan Tigris. Keramik dan permata merupakan barang yang diperdagangkan pada saat itu.

★ Adapun benda-benda kuno yang ditemukan di kota tua Mohenjo Daro dan Harappa antara lain sebagai berikut:
1. lempeng tanah (terra cotta) yang berbentuk persegi dengan motif hewan atau tumbuhan,
2. Tembikar yang berbentuk periuk belanga serta pecahan-pecahan piring dan cangkir,
3. Perhiasan yang terbuat dari tembaga,
4. Ditemukannya gambar dewa bertanduk, patung dewi Ibu serta patung pujaan seperti dewa api, dewa air, dewa langit dan dewa bumi.

Namun bangsa ini harus mengalami kepunahan akibat terjangan banjir besar dari sungai Indus (Sindhu) serta serangan dari bangsa Arya.
                ALUR SUNGAI INDUS

    Pada zaman prasejarah, di lembah sungai Sindhu yang subur terdapat sebuah peradaban manusia. Peradaban manusia ini yang adalah kaum bangsa Arya ini masuk melalui celah - celah pegunungan Hindu Kush lalu menetap pertama kali di lembah Mohenjo-daro dan Harappa di barat laut India. Di sinilah lahirnya agama Hindu yang akar katanya berasal dari nama sungai Sindhu tersebut.
Aliran sungai Sindhu sendiri yang dengan aliran anak - anak sungai yang lain kemudian bertemu dan menyatu menjadi aliran sungai Gangga di India Utara.

B.peradaban lembah Gangga.

   Peradaban Kuno di Asia, dan Afrika seperti ini sudah ada di Magadha, Kosala dan Avanti. Kerajaan Magadha sudah ada kira-kira tahun 650 SM, diperintah oleh Sisunaga dengan ibukota Rajgir. Sekitar tahun 500 SM, pada masa Raja Ayatasatra ibukota dipindahkan ke Pataliputra di dekat pertemuan Sungai Shindu dan Gangga. Raja Nanda adalah Raja Magadha yang berhasil mengusir Persia dari Punjab, dan kemudian membentuk dinasti Nanda. Raja kesembilan dinasti Nanda yakni Mahapadmananda menikahi wanita dari kasta rendah dan memiliki seorang anak bernama Candragupta Maurya. 2 Kerajaan Maurya Candragupta Maurya adalah pendiri Kerajaan Maurya setelah berhasil menundukkan pasukan Macedonia yang kala itu sedang melakukan ekspansi ke wilayah India dibawah pimpinan Iskandar Zulkarnaen dan telah menguasai daerah Punjab. Pengusiran tentara Macedonia dari India dilakukan setelah Candragupta Maurya mengetahui kabar Iskandar Zulkarnaen wafat, kejadian ini terjadi pada tahun 327 SM. Ibukota Kerajaan Maurya berada di Pattaliputra dengan raja pertamanya adalah Candragupta Maurya. Kekuasaan wilayahnya terbentang dari Kashmir di bagian Barat dan lembah Sungai Gangga di bagian Timur. Kerajaan Maurya mencapai masa gemilang di bawah pemerintahan Ashoka 268-232 SM cucu Candragupta Maurya. Ashoka merasa menyesal setelah melihat korban-korban perang saat menundukkan Kerajaan Kalingga dan Dekkan, lalu bercita- cita untuk membentuk suatu perdamaian bagi umat manusia. Agama yang semula adalah Hindu ditinggalkannya dan beralih menjadi penganut agama Buddha. 3 Kerajaan Candragupta Sepeninggalnya Ashoka, kerajaan Maurya pecah menjadi kerajaan kecil yang kemudian dipersatukan kembali oleh Candragupta I dan berdiri Kerajaan Candragupta. Gambar 6.4 Kuil yang dibangun atas perintah Raja Ashoka. Sumber: Lukisan Sejarah.

2.     Peradaban Lembah Sungai Gangga
  Selain peradaban Lembah Sungai   Shindu, di India kuno ditemukan pula peradaban Lembah Sungai Gangga yang terletak antara Pegunungan Himalaya, dan Pegunungan Windya. Sampai sekarang, di wilayah ini belum ditemukan sisa-sisa peninggalan peradaban pada masa prasejarah. Peradabannya mulai berkembang sejak masuknya bangsa Arya ke India dengan terbentuknya budaya Hindu.
Kebudayaan gangga merupakan kebudayaan dari orang-orang Arya. Mereka berasal dari wilayah sekitar Laut Kaspia yang kemudian melakukan perjalan menuju India bagian Utara sekitar tahun 2000 SM. Kedatangan mereka membuat bangsa indus terdesak dan pindah ke wilayah India bagian selatan. Disinilah awal mula pencampuran kebudayaan terjadi dan melahirkan (Hindhuisme).

Kependudukan bangsa Arya pun berlanjut, mereka berhasil menduduki wilayah-wilayah subur di sekitar (lembah Indus), lembah Yamuna dan daerah sekitar sungai Gangga yang kemudian mereka menyebutnya sebagai daerah Arya Warta atau Hindustan, yang berarti wilayah orang Hindu.
Gangga ialah sungai di India Utara dan oleh pejabat dan menurut pemerintahan India sebagai sungai nasional Bharat. Dalam Hinduisme, Gangga juga disembah sebagai dewi. Sungai ini adalah sungai suci bagi yang beragama hindu karena mengandung amrit, nektar keabadian. Sungai Gangga dihiasi 18 jembatan ponton untuk peserta festival. Festival tersebut dilaksanakan di Allahabad dekat pertemuan Sungai Gangga dan Yamuna.